Pelaksaan Vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6 s/d 11 Tahun

Vaksinasi tidak menjadi syarat untuk penyelenggaraan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Tetapi vaksinasi mendukung keamanan dan keselamatan anak-anak agar bisa melaksanakan pembelajaran dengan baik secara langsung di sekolah.

Demikian ditegaskan Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kemendikbudristek, Jumeri, S.TP., M.Si., pada saat meninjau langsung pencanangan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun di SDN Cempaka Putih Timur 03, Jakarta Pusat, Selasa, 14 Desember 2021.v

Jumeri mengatakan, akibat pandemi Covid-19 anak-anak Indonesia sudah terkunci selama hampir 2 tahun dan terpaksa harus melaksanakan pembelajaran di rumah. Akibatnya banyak terjadi penurunan capaian hasil belajar pada anak-anak. Oleh karena itu pemerintah ingin agar segera terjadi pemulihan pembelajaran dengan dilaksanakannya pembelajaran tatap muka secara langsung. Vaksinasi menjadi modal besar mempercepat pemulihan tersebut.

“Vaksinasi ini adalah modal besar kita untuk mendukung pembelajaran tatap muka. Tetapi bukan sebagai syarat untuk pembelajaran tatap muka. Jadi ini mohon menjadikan pemahaman kita bersama serta mohon dukungan kepada semua pihak agar proses vaksinasi ini berjalan dengan baik,” ujar Jumeri.

Atas nama Kemendikbudristek, Jumeri mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, lebih khususnya kepada Kementerian Kesehatan karena telah dilaksanakannya vaksinasi untuk siswa usia 6 sampai 11 tahun.

“Usia ini adalah usia anak jenjang sekolah dasar di mana jumlah peserta didik SD kita kira-kira lebih dari 25 juta anak yang ada di Indonesia. Sedangkan jumlah murid SMA dan SMP juga sejumlah yang sama. Jadi ada lebih dari 50 juta peserta didik yang di bawah naungan Kemendikbudristek. Oleh karena itu kami di satuan pendidikan serta orang tua mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya vaksinasi untuk anak-anak ini,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Sekolah Dasar, Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd., mengatakan dengan diberikannya vaksinasi kepada anak usia 6-11 tahun, diharapkan masyarakat tidak perlu khawatir lagi terhadap kesehatan anak-anak saat melaksanakan pembelajaran tatap muka.

“Kegiatan vaksinasi ini merupakan jawaban kepada masyarakat, agar para orang tua tidak ragu lagi dan menjadi lebih semangat memberikan izin putra-putrinya untuk bisa mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas,” kata Sri Wahyuningsih.

Pihaknya juga berharap vaksinasi untuk usia 6 sampai 11 tahun atau vaksinasi untuk anak-anak kelas 1-6 sekolah dasar ini berjalan sesuai dengan yang direncanakan yaitu mencapai target dari waktu yang telah ditetapkan. Ia mengajak masyarakat agar tetap optimistis dengan vaksinasi untuk anak-anak karena ini bagian dari pemenuhan hak kesehatan anak.

“Ini adalah upaya pemerintah dalam meningkatkan kekebalan daya tahan tubuh anak agar bisa menghindarkan anak-anak kita dari terpapar virus corona, di manapun mereka berada,” ujarnya.

Sri Wahyuningsih mengungkapan sudah lebih dari 50% sekolah dsar di Indonesia yang telah melaksanakan PTM terbatas, dan jumlah tersebut terus bertambah dari waktu ke waktu. Dimulainya vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun diyakini akan semakin mendorong dan memperluas pelaksanaan PTM di seluruh wilayah Indonesia.

“PTM ini merupakan upaya dan solusi mencegah anak-anak kita mengalami ketertinggalan pembelajaran akibat pandemi. Karena sekolah merupakan tempat memberikan pembelajaran, baik akademik maupun karakter untuk anak-anak. Oleh karenanya kita semua harus memberikan dukungan terhadap program vaksinasi untuk anak, agar semua bisa memiliki ketenangan yang sama khususnya para orang tua dalam mengizinkan anak-anaknya untuk belajar tatap muka ,” katanya.

Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan secara nasional kebutuhan vaksinasi untuk anak-anak usia 6-11 tahun adalah 26,7 juta anak. Jadi kalau 2 kali vaksinasi, sekitar 58 juta dosis yang dibutuhkan. Ditambah dengan anak-anak yang usianya kemarin baru 11 tahun menginjak 12 tahun, tercatat sebanyak 9,9 juta dosis.